top of page
Writer's pictureauliafairuz

Atasan yang Melayani Bawahan



Datang kembali ke Indonesia, Jakarta—tepatnya, dengan membawa gelar master bisnis dari universitas terkenal di negeri Paman Sam tentu membuat Rudi dapat melenggang relatif mudah untuk mendapat posisi manajer di perusahaan tempatnya melamar. Namun baru empat bulan mengelola karyawan, Rudi sudah dibuat pusing dengan perilaku anak buahnya.


“Pemalas.” adalah penyakit yang diyakini Rudi mewabah di timnya. Padahal dia merasa sudah memberikan instruksi yang jelas, tenggat waktu yang diaturnya pun tidak semena-mena. Tak hanya itu, Rudi sudah mengusahakan penilaian performa bawahan yang seadil-adilnya. Tak ada satu pun bawahan yang dianakemaskan, juga sebaliknya, tak ada satu pun bawahan yang diacuhkan. Namun tetap saja pencapaian mereka jauh di bawah ekspektasi Rudi.


Singkat kata. Rudi bingung dan kewalahan.


Di suatu meeting yang dihadiri oleh para manager setingkat yang dengannya, Rudi mengeluhkan perihal “kemalasan” anak buahnya. Salah seorang kolega menanggapi keluhannya dengan pertanyaan singkat.


“Apa Anda sudah berusaha membantu mereka?”


Rudi semakin bingung, “Maksud Anda saya harus membantu bawahan yang malas?”


“Kalau performa mereka di bawah harapan Anda, itu artinya ada sesuatu yang harus Anda perbaiki. Sebelum buru-buru bilang kalau mereka malas, apa Anda sudah menawarkan bantuan?”


“Bantuan untuk mengerjakan pekerjaan mereka?”


“Bantuan untuk bersama-sama menyelesaikan kesulitan mereka.”

 

Meskipun terdengar aneh pada awalnya, namun penelitian menunjukkan bahwa atasan dengan semangat “membantu” berpengaruh signifikan pada kesetiaan dan dedikasi bawahan pada pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini populer dengan nama “Servant Leadership Style”.

Pendekatan servant leadership style terdengar berkebalikan dengan peran bos yang umum kita tahu. Alih-alih memberikan perintah seperti, “Lakukan ini, setelahnya lakukan itu.”, ervant leadership style malah cenderung menawarkan bantuan kepada bawahan untuk mencapai potensi maksimalnya.


Pemimpin dengan servant leadership style akan menanyakan, “Ada yang bisa saya bantu?” atau “Apa ada kesulitan yang sedang kamu hadapi dan kamu membutuhkan bantuan?” pada bawahannya. Pertanyaan-pertanyaan ini membuat pemimpin mengetahui masalah yang tengah menghambat bawahannya dan dapat menggerakkan mereka untuk menyelesaikannya bersama.


Servant leasdership style menumbuhkan lingkungan kerja dengan kultur yang sarat kepercayaan, kepedulian, keadilan, dan tenggang rasa. Lingkungan kerja yang demikian membentuk pekerja yang memiliki perasaan berharga yang akan memiliki semangat kerja lebih baik.


Ternyata, tidak sulit untuk belajar menjadi pemimpin dengan servant leadership style. Berikut adalah poin-poin yang dapat dilakukan dalam menerapkan servant leadership style:

  1. Percaya bahwa setiap orang pantas dipercaya, dihargai, dan diperlakukan dengan baik.

  2. Mendidik dengan memberikan contoh

  3. Menumbuhkan budaya kerja saling membantu

  4. Tidak hanya mau mendengar, tapi juga bersedia memahami.

  5. Berperan tidak hanya sebagai atasan, namun juga sebagai mentor

  6. Memberikan kepercayaan pada bawahan dalam menampilkan performa terbaik mereka

  7. Pantang menyerah dan senantiasa menyemangati bawahan

Mudah atau tidaknya menjalankan kepemimpinan dengan servant leadership style bisa jadi dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing orang. Hal lain yang perlu diingat adalah, penggunaan gaya kepemimpinan wajib juga dilakukan di fase yang tepat sesuai dengan kematangan bawahan.


Dengan mengetahui kematangan bawahan, pemimpin dapat lebih efektif lagi dalam menjalankan perannya menumbuhkan dan “melayani” bawahan. Kedua hal ini bisa berjalan beriringan dan membantu meningkatkan performa bawahan Anda asalkan dipelajari dan dibiasakan. Ingat bahwa tidak ada performa luar biasa yang diusahakan secara minimalis, yuk kita mulai!

 

Sumber gambar:

https://www.pexels.com/photo/buildings-businessman-city-cityscape-561458/

https://www.pexels.com/photo/photograph-of-men-having-conversation-seating-on-chair-1015568/

295 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page